Di era sekarang Siswa maupun anak lebih sering memainkan game online, bermedia sosial daripada menggunakan teknologi internet ini untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam membaca atau belajar.
untuk mendongkrak kecerdasan literasi anak-anak Indonesia hanya bisa dilakukan dengan membuat anak ‘jatuh hati’ pada kegiatan membaca dan menulis. Dua hal tersebut, bukan kegiatan belajar yang hanya bisa dilakukan di sekolah. Karena itu, alih-alih merasa malas dengan tugas-tugas yang menumpuk selama belajar di rumah, guru dapat mendorong orangtua untuk mengajak anak membaca dan menulis di rumah. Dengan demikian, para guru dapat mengatasi keluhan banyak orangtua siswa di masa pandemi seperti saat menganggap guru memanfaatkan momen belajar di rumah untuk membanjiri anak-anak dengan tugas.
Rendahnya minat membaca karena siswa belum menemukan buku yang tepat. Jika sudah ada jenis buku yang menarik, perlahan-lahan akan timbul minat membaca. Mulai dari mencari tahu hobi, acara televisi apa yang mereka suka, kemudian temukan buku yang kira-kira punya tema dan karakter serupa. Cara ini memang membutuhkan waktu yang tidak sedikit, namun sangat efektif.Untuk pemula, dibutuhkan tempat yang mumpuni, seperti tersedianya kursi yang nyaman, pencahayaan yang cukup, dan buku yang variatif. Di dalam kelas misalnya, coba isi dengan banyak buku-buku menarik. Jika dikelilingi buku, perlahan-lahan siswa akan tertarik untuk menyentuh bukunya, kemudian membuka, melihat gambar, dan mulai membaca halaman demi halaman.
Setelah selesai membaca sebuah buku, coba sharing kepada mereka. Ceritakan pada mereka bahwa bapak/ibu merasakan pengaruh positif setelah membaca buku tersebut. Buatlah siswa penasaran, sehingga muncul keinginan untuk mengetahui buku tersebut lebih lanjut.
Tinggalkan Komentar